Memanfaatkan Botol Plastik Bekas Minuman untuk Pot Tanaman
Beberapa
hari lalu saya melihat tayangan iklan di televisi tentang cara membuang
sampah plastik atau botol bekas kemasan air mineral secara benar yaitu
setelah habis isinya kita dianjurkan tidak langsung membuang botol bekas
itu ke tempat sampah begitu saja, melainkan dengan cara merusak botol
itu sehingga tidak lagi berujud botol seperti semula. Dalam tayangan itu
ditunjukkan cara merusaknya dengan dipelintir sehingga botol menjadi
peyot dan tak berbentuk seperti botol lagi. Buat saya cara seperti yang
dianjurkan dalam iklan itu tak sepenuhnya menuntaskan permasalahan
sampah plastik, khususnya botol-botol bekas minuman. Sudah tidak bisa
dipungkiri saat ini memang banyak “oknum” nakal yang senang memanfaatkan
botol bekas air mineral untuk dijadikan tempat mengisi ulang air
mineral palsu. Mungkin maksud dari iklan itu adalah agar botol-botol
bekas pakai itu tidak lagi dimanfaatkan oleh “oknum” nakal untuk
memalsukan produk air mineral tersebut. Tapi bagi saya tetap saja cara
ini tidak akan menyelesaikan masalah sampah plastik. Karena meskipun
bentuknya sudah tidak menyerupai botol, bagi saya tetap saja itu masih
berupa sampah plastik yang notabene sangat sulit untuk diurai. Kalaupun
bisa proses penguraiannya perlu memakan waktu lama, puluhan tahun atau
bahkan lebih.
Kalau kita telaten memang bisa
memanfaatkan sampah botol bekas air minuman itu menjadi berbagai aneka
kerajinan tangan. Dan itu sudah pasti bisa mendatangkan penghasilan yang
lumayan. Tapi buat yang tidak telaten mengelola sampah botol bekas itu
bisa saja dengan cara mengumpulkannya, kemudian kalau ada pemulung lewat
bisa kita berikan ke pemulung. Sudah pasti akan banyak membantu kerja
pemulung karena tidak perlu lagi mengorek-ngorek di tempat sampah demi
mendapatkan botol plastik bekas yang selanjutnya dapat dijual ke
pengepul. Terus cara yang lain yang kebetulan saya lakukan dalam
memanfaatkan botol-botol plastik bekas minuman itu adalah dengan
menjadikannya pot atau tempat tanaman. Tapi jangan dibayangkan tanaman
yang ditanam adalah tanaman yang besar-besar. Namanya juga botol plastik
bekas minuman, sudah pasti tidak sebesar pot-pot tanaman pada umumnya.
Paling-paling ukurannya hanya sekitar 250 ml hingga 1500 ml. Jadi
tanaman yang ditanam juga yang kecil-kecil saja. Tapi bagi saya itu
sudah sangat membantu mengingat halaman rumah saya sempit dan kalaupun
ada tersisa tanah sedikit di samping rumah, saat ini sudah dijadikan
garasi yang sudah diplester semen di seluruh permukaannya. Karena itulah
jika pengin menanam pohon-pohonan ya harus ditanam menggunakan pot
tanaman.
digantung begitu saja, hemat tempat
pot tanaman dari botol plastik bekas minuman
Nah beberapa waktu lalu saya melihat
gambar pot tanaman yang berasal dari botol-botol bekas di facebook
teman saya. Setelah saya perhatikan bentuknya lumayan cantik. Apalagi
kalau jumlahnya banyak dan disusun secara horisontal berderet-deret atas
dan bawah, terus digantung di dinding malah kesannya bisa jadi hiasan
rumah. Berawal dari ide itulah saya mencoba mempraktekkan cara pembuatan
pot tanaman dari botol bekas air minuman.
peralatan yang diperlukan : spidol, pisau cutter, solder, tali rafia
Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan adalah :
botol plastik bekas yang siap disulap jadi pot tanaman
- pisau cutter
- spidol
- solder
- tali rafia/kawat buat menggantung
Setelah itu barulah kita lakukan proses pembuatannya :
melubangi botol plastik dengan pisau cutter di bagian atas, sementara bagian bawah dengan solder panas
sudah dilubangi bagian atas dan bawah serta sudah dipasang tali rafia
sudah diisi media tanah, siap untuk ditanami
1. Lepaskan merek minuman yang menempel pada botol plastik bekas.
2. Beri tanda dengan spidol untuk
membuat lubang berbentuk “persegi panjang” di bagian sisi atas, gunanya
untuk memasukkan media tanah dan tempat menacapkan tanaman yang akan
ditanam.
3. Jangan lupa buat lubang kecil-kecil
dibagian sisi bawahnya, bisa dilakukan dengan menggunakan solder panas
agar lebih mudah. Lubang kecil-kecil ini gunanya untuk sirkulasi udara,
persis pot tanaman pada umumnya.
4. Kemudian ikat dengan tali rafia atau kawat pada kedua ujung botol untuk memudahkan menggantung.
5. Pot dari botol siap diisi media tanah dan siap untuk ditanami tanaman.
6. Selanjutnya gantung pot tanaman di dinding luar rumah atau di pagar rumah seperti yang saya lakukan.
ada botol-botol plastik bekas bergantungan di pagar rumah
Begitulah cara saya mengelola sampah
plastik bekas minuman. Untuk yang sudah tidak memiliki lahan untuk
bercocok tanam seperti saya, cara ini bisa dicoba. Selain bisa
mengurangi timbunan sampah plastik juga bisa menghemat pengeluaran uang
untuk membeli pot tanaman. Saya lebih memilih menggantungnya di pagar di
samping rumah daripada di dinding luar rumah karena disana sumber
cahaya sangat mencukupi. Selain itu saya tidak perlu repot-repot
menyirami tanaman saya setiap hari karena ketika hujan sudah langsung
terkena tetesan air hujan. Jadi praktis dan hemat. Jadi tunggu apalagi,
daripada sampah plastik bekas botol minuman dibuang begitu saja lebih
baik dijadikan pot tanaman bukan?
Dipublikasikan olegh : bellia Pramudhita
0 komentar:
Posting Komentar